Skip to main content

Buat Apa Sih Melakor Kalau Bisa Hidup Lebih Tenang?



Orang sering lupa kalau ketenangan batin mestinya menjadi hal yang harus diutamakan. Buktinya kalau kita banyak uang kita tidak sayang mengeluarkanya buat jalan-jalan. Mereka pun menyebuatnya ‘Healing’. Sebuah langkah buat menenangkan batin yang didapat dari melihat pemandangan indah atau kegiatan yang menyenangkan.

Walaupun mengandalkan faktor dari luar diri ini bisa juga menenangkan batin, namun akan lebih baik kalau memiliki kedaulatan sendiri sehingga tidak bergantung terus menerus dengan faktor luar.

Mungkin di lain artikel aku mau share mengenai ‘Healing’ dari dalam ini. Tapi yang lebih penting lagi adalah mengetahui mana yang primer mana yang sekunder dalam kehidupan.

Ketenangan batin harus disadari posisinya. Apakah ia primer atau sekunder. Kalau dia primer, adakah faktor lain yang bisa menggeser posisinya menjadi sekunder? Atau kalau dia sekunder, lalu mana yang primer?

Semua orang ingin bahagia. Kita buat ini sebagai contoh goal-nya. Kalau ketenangan batin disandingkan kebahagiaan, mana yang menjadi primer-nya? Kebahagiaan atau ketenangan batin?

Bisakah bahagia membuat orang tenang batinya?

Atau karena batinya tenang ia bisa bahagia?

Mana yang benar?

Pertanyaan sederhana seperti ini saja kalau sampai meleset, langkah-langkah ke depanya sudah pasti meleset semua.

Para pelakor mungkin berpikir dengan merebut suami orang ia akan mendapat kebahagiaan dan ketenangan hidup. Goal dan cara yang dipilih tidak singkron sehingga pasti hasilnya tidak sesuai.

Di awal pasti merasakan nikmatnya keberhasilan merebut suami orang. Tapi itu seperti menikmati nikmatnya makanan umpan.

Tanyakan bagaimana para pemancing ikan sangat serius memikirkan makanan apa yang paling disukai ikan sasaranya. Semakin makanan itu disukai, semakin mudah ia mendapatkan ikan itu.

Sialnya, si ikan tidak pernah berpikir bagaimana membedakan makanan dan umpan.

Bagaimana kalau dibalik? Dengan tidak mengganggu suami orang, kita berharap mendapat kebahagiaan? Bisakah?

Saya tidak mau menjawabnya. Karena semua orang pasti diam-diam tahu jawabanya.

Hati nurani tidak pernah bohong. Tapi otak sangat canggih menemukan cara pembenaran nafsu. Tinggal mana yang menang?

Hati nuranimu, atau nafsu yang dibantu otakmu?

Comments

Popular posts from this blog

5 Cara Merebut Suami Orang

Suami orang lebih menarik? Kok kelihatanya enak banget ya kalau kita mempunyai suami seperti dia. Dia itu sudah ganteng, mapan, ramah lagi pada wanita. Wanita mana yang tidak tertarik coba? Sayangnya ada satu kendala untuk mendapatkan hatinya, yaitu istrinya. Maka kalau saya boleh berimajinasi, berikut adalah beberapa cara merebut suami orang ketika saya ingin jadi pelakor : Ketahui Kelemahan Istrinya Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam hidupnya. Maka kalau kita melihat ada wanita berparas cantik, seksi dan tubuhnya ideal, biasanya dia kurang pintar, tidak bisa memasak, pemalas dan sebagainya. Selalu ada kekurangan. Maka kalau ingin merebut suami orang, saya akan mencari dulu kelemahan dari si istri target saya. Lalu saya cari kelemahan itu yang kira-kira dapat saya atasi, atau menjadi kelebihan saya. Misalnya nih, istrinya target tidak pandai memasak, saya akan tunjukan kemampuan memasak saya di depan target. Kalau perlu kritik pedas masakan istrinya. H...

Cara Minta Cerai

Perceraian adalah sesuatu yang tidak dilarang bagi hukum yang berlaku di Indonesia. Setidaknya untuk saat ini, siapa tahu kan nanti bisa berubah. Namanya juga negara berkembang kan, siapa tahu hukum yang berlaku juga berkembang. Beberapa agama pun tidak melarang adanya perceraian. Islam misalnya, sebagai agama mayoritas di Indonesia, Islam tidak melarang adanya perceraian. Walaupun sebagai umat Islam kita tahu bahwa perceraian itu sesuatu yang sangat tidak dianjurkan dalam agama. Tapi apa boleh buat jika kita terpaksa harus memutuskan untuk bercerai? Itu hak kita untuk menentukan jalan hidup kita sendiri. Walaupun kita juga harus tahu bahwa setiap tindakan akan ada resiko di baliknya. Jika dirasa semua opsi sudah dilakukan, dan perceraian adalah jalan terbaik, nih kamu bisa mulai meminta cerai dengan cara yang sedikit lebih etis. Marahlah! Marah dan kecewa itu wajar. Namun lampiaskanlah dengan tepat demi masa depan kamu yang lebih baik. Marahlah,...

Akulah Pelakor, Kalian Ingin Tahu Kisahku?

Dulu aku adalah istri dari seorang suami baik-baik. Dia pekerja keras dan bertanggungjawab. Juga mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga kami dengan baik. Bahkan boleh dikatakan kami termasuk keluarga yang makmur. Tidak kurang suatu apapun. Namun semua berubah ketika ketika karyawan baru yang ku panggil "Pigy" (dari kata Pig yang artinya babi, bahkan aku tak sudi menyebut namanya) itu bekerja di kantor yang sama dengan suamiku.  Aku yang selama ini mengira suamiku hanya mencintai aku, akulah satu-satunya, ternyata salah. Entah bagaimana kehidupan ini membimbingku untuk melihat dengan mata kepalaku sendiri perselingkuhan itu. Tega-teganya ia bersama wanita lain di saat aku berjuang menjadi istri yang baik untuknya. Aku sangat marah dengan suamiku. Aku kecewa karena dikhianati. Aku ingin bercerai. Namun sebelum itu, aku bertanya-tanya siapa dalang di balik kehancuran rumah tangga ini. Aku harus tahu! Ternyata tidak lain adalah si Pigy itu! Harus ku akui parasnya lebih cantik dari...