Kalau ditilik dari psikologi,
pada umumnya laki-laki memang cenderung tidak setia. Bahkan ada yang berpendapat
bahwa hanya sekitar 10 persen saja laki-laki yang setia. Ini seperti setingan
default, berlaku pada kebanyakan makhluk hidup dimana pejantan cenderung mengawini
lebih dari satu betina. Namun apakah itu artinya kesempatan seorang wanita
mendapatkan laki-laki setia sangat sedikit? Belum tentu.
Walaupun kebanyakan laki-laki
punya naluri bawaan yaitu kecenderungan untuk memiliki banyak wanita, namun kebanyakan
laki-laki juga punya potensi untuk berpikir bijaksana. Hanya saja terkadang
potensi ini membutuhkan waktu lama atau bahkan tidak berkembang sama sekali. Sehingga
hanya naluri dasarnya saja yang nampak.
Laki-laki yang setia
itu menurut saya bukanlah laki-laki yang tidak memiliki hasrat sama sekali
untuk memiliki banyak wanita. Laki-laki yang setia menurut saya adalah
laki-laki yang mampu mengendalikan hasrat alamiahnya itu untuk menjadi
laki-laki yang sesungguhnya yaitu laki-laki yang dapat dipegang omonganya.
Maka kalau kita bicara
mengenai ciri-ciri suami yang setia,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Berpendidikan
Berpendidikan tidak
berarti harus memiliki gelar akademik, karena sesungguhnya masih banyak
laki-laki yang memiliki gelar akademik namun masih tidak berpendidikan. Kalau
menilik dari pengertian apa itu mendidik, banyak yang mengartikan mendidik adalah
memanusiakan manusia. Yaitu mengembangkan potensi manusia yang sesungguhnya, dalam
hal ini khususnya mengembangkan potensi laki-laki untuk menjadi bijaksana.
Mempunyai Kepercayaan atau Agama
Saya rasa saya tidak
akan membahas agama mana yang paling benar karena setiap orang memiliki
versinya masing-masing. Yang menjadi titik perhatian di sini adalah dampak dari
kepercayaan yang dimiliki seseorang terhadap perlakuanya kepada sesama. Karena pada
umumnya agama mengajarkan berbuat baik kepada sesama manusia. Dan saya rasa
semua agama melarang perselingkuhan.
Berprinsip
Berprinsip di sini
agak riskan untuk dimasukan ke dalam ciri-ciri laki-laki yang setia. Karena tergantung
dari prinsip yang dimiliki seorang laki-laki tersebut. Jika prinsip yang
dimilikinya tepat, misalnya berprinsip untuk tidak akan menjilat ludah sendiri, maka ketika
ia berjanji, setidaknya kita bisa mempercayainya.
Dewasa
Kalau semua ciri-ciri
di atas dibuat lebih simpel, maka kata dewasa-lah yang paling tepat. Karena pada
akhirnya hanya laki-laki yang dewasa-lah yang dapat setia terhadap pasangan. Mereka
yang masih berpikir kekanak-kanakan tidak akan mampu setia karena hanya anak-anak
yang berpikir pendek.
Tentu saja kita sebagai
perempuan juga harus memiliki ciri-ciri di atas. Karena tidak bisa dipungkiri wanita
juga memiliki kecenderungan-kecenderungan bawaan yang juga berbahaya kalau
dituruti. Misalnya kecenderungan untuk kalap ketika mampir di mall,
kecenderungan untuk bergosip dengan orang lain dan sebagainya.
Maka kalau kita mengharapkan
suami yang setia, sebenarnya kita juga mengharapkan diri sendiri untuk pantas
memilikinya.
Comments