Skip to main content

Posts

5 Faktor Kemungkinan Pemakzulan Akan Terjadi

  Ini adalah kemungkinan yang semakin hari semakin meningkat kemungkinanya untuk menjadi kenyataan. Gejala gerakan ini sudah mulai tercium sejak lama. Hanya saja belum sekuat sekarang. Saat ini, beberapa tokoh sudah mulai berani menyatakan secara terbuka bahwa pemakzulan atas rezim yang sedang berkuasa akan diperjuangkan. Mengapa saya yakin ini akan benar-benar terjadi, ada beberapa hal yang saya perhatikan. Pertama , embrio terjadinya perlawanan terhadap pemerintahan sudah ada sejak keputusan kemenangan pemilu 2019. Beberapa pihak meyakini bahwa kemenangan atas presiden terpilih di tahun 2019 tidak sah dan banyak kecurangan. Kedua , diperparah dengan kinerja yang semakin buruk. Sejak adanya pandemi tahun lalu, masyarakat sudah dipertontonkan dengan sangat jelas kurangnya koordinasi dan kepemimpinan yang ada. Pernyataan hingga aturan dari atas tidak sama dan sering bertentangan dengan yang ada di bawah. Ketiga , skandal korupsi yang besar. Sudah menjadi rahasia umum bahwa r
Recent posts

Buat Apa Sih Melakor Kalau Bisa Hidup Lebih Tenang?

Orang sering lupa kalau ketenangan batin mestinya menjadi hal yang harus diutamakan. Buktinya kalau kita banyak uang kita tidak sayang mengeluarkanya buat jalan-jalan. Mereka pun menyebuatnya ‘Healing’. Sebuah langkah buat menenangkan batin yang didapat dari melihat pemandangan indah atau kegiatan yang menyenangkan. Walaupun mengandalkan faktor dari luar diri ini bisa juga menenangkan batin, namun akan lebih baik kalau memiliki kedaulatan sendiri sehingga tidak bergantung terus menerus dengan faktor luar. Mungkin di lain artikel aku mau share mengenai ‘Healing’ dari dalam ini. Tapi yang lebih penting lagi adalah mengetahui mana yang primer mana yang sekunder dalam kehidupan. Ketenangan batin harus disadari posisinya. Apakah ia primer atau sekunder. Kalau dia primer, adakah faktor lain yang bisa menggeser posisinya menjadi sekunder? Atau kalau dia sekunder, lalu mana yang primer? Semua orang ingin bahagia. Kita buat ini sebagai contoh goal-nya. Kalau ketenangan batin disandingka

Kisah Korban Pelakor Yang Malah Dituntut Si Pelakor

  Siapa yang tidak ingin rumah tangganya langgeng dan penuh cinta. Semua orang menginginkanya. Tapi terkadang kehidupan menguji seseorang dengan kenyataan yang berbeda. Kisah ini mungkin banyak dramatisasi. Tapi saya tidak mungkin punya otak imajiner secanggih itu tanpa adanya referensi dari kisah nyata yang di alami seseorang. Saya adalah Bunga yang sudah berumah tangga hampir 10 tahun dengan mas Kumbang.  Perjalanan rumah tangga kami di awal-awal perkawinan baik-baik saja. Suami bekerja di kantor dan saya juga bekerja di kantor dengan perusahaan berbeda. Singkat  cerita, Tuhan menitipkan kehidupan di rahim saya di tahun pertama dan membuat saya berpikir untuk memutuskan sesuatu. Saya ingin menjadi ibu yang baik bagi anak saya. Kalau saya sibuk kerja di kantor, saya takut anak saya akan kurang perhatian dan pendidikan seperti yang saya harapkan. Saya mempertimbangkan untuk keluar dari pekerjaan demi anak dengan memperhitungkan finansial yang harus tetap aman. Dari gaji s

Apa Salahnya Menjadi Pelakor?

Kalau itu mengenai dosa, aku tau itu dosa. Tapi kalau itu mengenai perasaan, apa salah seseorang mencintai seseorang? Lalu mereka bilang, tidak ada salahnya kamu mencintai seseorang asalkan kamu tidak menjadikan rasa cinta itu satu-satunya alasan buat memilikinya. Lah terus bagaimana bisa seseorang mencintai seseorang tanpa hasrat ingin memiliki? Bagaimana mungkin aku mencitai mas Ayus tanpa aku ingin memilikinya? Walaupun aku tahu ia sudah ada yang menantinya di rumah, tapi kebersamaan kami di tempat kerja tidak bisa menahan benih-benih cinta itu tumbuh seiring berjalanya waktu. Apalagi terus disirami canda tawa saat kita bersama. Orang-orang mulai menyalahkan aku secara sepihak. Akulah biang semua kegaduhan rumah tangga mas Ayus. Seolah-olah aku adalah wanita buta yang mencitai laki-laki tanpa memandang statusnya. Padahal aku masih cukup waras untuk mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang tidak. Aku pernah menanyakan pada mas Ayus mengenai istrinya. Mas Ayus bilang

Akulah Pelakor, Kalian Ingin Tahu Kisahku?

Dulu aku adalah istri dari seorang suami baik-baik. Dia pekerja keras dan bertanggungjawab. Juga mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga kami dengan baik. Bahkan boleh dikatakan kami termasuk keluarga yang makmur. Tidak kurang suatu apapun. Namun semua berubah ketika ketika karyawan baru yang ku panggil "Pigy" (dari kata Pig yang artinya babi, bahkan aku tak sudi menyebut namanya) itu bekerja di kantor yang sama dengan suamiku.  Aku yang selama ini mengira suamiku hanya mencintai aku, akulah satu-satunya, ternyata salah. Entah bagaimana kehidupan ini membimbingku untuk melihat dengan mata kepalaku sendiri perselingkuhan itu. Tega-teganya ia bersama wanita lain di saat aku berjuang menjadi istri yang baik untuknya. Aku sangat marah dengan suamiku. Aku kecewa karena dikhianati. Aku ingin bercerai. Namun sebelum itu, aku bertanya-tanya siapa dalang di balik kehancuran rumah tangga ini. Aku harus tahu! Ternyata tidak lain adalah si Pigy itu! Harus ku akui parasnya lebih cantik dari

Perihal Suamiku Yang Ternyata Pemalas

Seperti kebanyakan wanita lainya aku tidak ingin dicap sebagai wanita bawel, apalagi kepada suami. Namun bagaimana aku bisa tahan untuk tidak berpikiran buruk jika setiap hari aku menyaksikan hal yang sama di depanku sendiri.  Lewat tulisan ini aku ingin mengungkapkan semua. Agar setidaknya aku lega. Bukankah wanita butuh pelampiasan atas berjuta perasaanya yang terpendam bukan? Maafkan aku suamiku. Waktu awal pacaran dulu aku sangat kagum akan keuletan calon suamiku ini. Untuk dapat merebut hatiku ia rela menggunakan berbagai macam cara, dari mulai yang konyol hingga yang cerdas. Namanya pun hingga terkenal di kalangan guru-guru SMA pada waktu itu. Bukan karena prestasi, ketampanan, atau kekayaanya, tapi karena perjuanganya mendapatkan hatiku. Pernah suatu kali ia merencanakan kejutan untuk ulang tahunku di sekolah, dan itu melibatkan guru-guru dan seabreg teman-temanya. Bukan sekali dua kali ia melakukan hal yang membuatku tidak habis pikir. Sampai-sampai aku sempat trauma ketika mel

Cara Minta Cerai

Perceraian adalah sesuatu yang tidak dilarang bagi hukum yang berlaku di Indonesia. Setidaknya untuk saat ini, siapa tahu kan nanti bisa berubah. Namanya juga negara berkembang kan, siapa tahu hukum yang berlaku juga berkembang. Beberapa agama pun tidak melarang adanya perceraian. Islam misalnya, sebagai agama mayoritas di Indonesia, Islam tidak melarang adanya perceraian. Walaupun sebagai umat Islam kita tahu bahwa perceraian itu sesuatu yang sangat tidak dianjurkan dalam agama. Tapi apa boleh buat jika kita terpaksa harus memutuskan untuk bercerai? Itu hak kita untuk menentukan jalan hidup kita sendiri. Walaupun kita juga harus tahu bahwa setiap tindakan akan ada resiko di baliknya. Jika dirasa semua opsi sudah dilakukan, dan perceraian adalah jalan terbaik, nih kamu bisa mulai meminta cerai dengan cara yang sedikit lebih etis. Marahlah! Marah dan kecewa itu wajar. Namun lampiaskanlah dengan tepat demi masa depan kamu yang lebih baik. Marahlah,