Dalam kehidupan rumah
tangga, masalah keuangan mau tidak mau pasti akan kita hadapi nanti bersama
pasangan. Bagi pasangan muda mungkin belum terasa. Tapi bagi yang sudah
mempunyai anak dan mengenyam pendidikan, hal ini pasti akan terasa.
Masalahnya adalah,
jika kita pasangan baru yang masih rikuh membicarakan soal keuangan satu sama
lain, bagaimana cara mengatasinya? Padahal semakin dini kita mempersiapkan
kebutuhan finansial di masa depan, akan semakin baik nantinya. Bagi kamu yang
belum menikah, ini juga bisa kamu jadikan semacam wacana untuk mempersiapkan
kehidupan rumah tanggamu yang bahagia kelak.
Memperbaiki Pola Pikir Keuangan Rumah Tangga
Banyak pasangan yang masih
rikuh membicarakan keuangan rumah tangga karena menganggap keuangan rumah
tangga adalah masalah kekayaan semata. Gaji kecil sama dengan miskin, gaji
besar sama dengan kaya. Itulah pola pikir yang umum terjadi yang menjadikan
diskusi finansial di dalam rumah tangga menjadi tabu. Si istri takut menanyakan
gaji suami biar gak dikira minta, suami takut membicarakan gaji biar gak dikira
miskin, dan sebagainya.
Padahal seharusnya,
masalah finansial adalah masalah bersama dalam keluarga. Jika gaji suami
terlalu kecil, seharusnya mencari solusi berdua. Jika gaji besar, seharusnya
berunding bagaimana cara menggunakanya dengan benar. Karena masalah finansial
dalam keluarga selalu dinamis, dimana ada masanya kecukupan, ada masanya
kekurangan. Diskusi suami istri dalam finansial seharusnya wajib dalam rumah
tangga agar dapat bekerja sama dalam menanggulangi hal ini. Bukan menganggap
masalah finansial keluarga adalah masalah kekayaan semata.
Kepercayaan
Sebenarnya kepercayaan
dalam biduk rumah tangga tidak perlu dibahas lagi dalam hal ini. Ketika kamu
sudah memutuskan menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga, kamu tentu tau
bahwa yang paling dasar dari hubungan adalah kepercayaan. Buat apa menjalani
hubungan suami istri tanpa kepercayaan? Bukankah kita menikah karena cinta dan
buka karena terpaksa? Jadi, mengapa tidak saling percaya satu sama lain? Begitupun
soal gaji.
Tanyakan Pada Waktu Yang Tepat
Sedikit tips dari Pacupi bagi para istri untuk menanyakan
gaji pada suami, tanyakanlah gaji suami pada saat kalian berbahagia bersama. Misalnya
liburan, makan berdua atau dalam kondisi dimana keuangan sedang baik-baik saja.
Jangan sebaliknya, menanyakan
gaji suami pada saat terjadi masalah keuangan hanya akan menambah masalah. Suami
bisa marah karena dikira tidak bisa cari uang. Justru tanyakan ini saat sedang
tidak ada masalah keuangan, untuk menanggulangi jika suatu saat terjadi masalah
keuangan. Bukankah sedia payung sebelum hujan itu baik?
Jangan Fokus Soal Nominal
Bertanyalah dan
fokuslah pada solusi bukan nominalnya. Yakinkan suami bahwa pertanyaan kita
terhadap gaji suami bukan urusan uangnya, tapi urusan keberlangsungan rumah
tangga ke depanya. Hanya pada saat sedang berbahagia kita bisa membicarakanya
dengan kepala dingin. Tapi jika terpaksa dalam keadaan genting kamu baru
menanyakan gaji suami, usahakan bawa suasana yang tenang. Jika tidak, lebih
baik tidak usah. Ingat pepatah, terkadang diam itu emas.
Kesimpulan
Kalau boleh kita
simpulkan di sini, istri bisa mengetahui gaji suami kalau istri bertanya “baik-baik”
pada suami. Tidak atas dasar kecurigaan atau hanya sekedar ingin tahu tanpa ada
alasan kuat untuk menanyakanya. Lalu apakah pantas? Jawabanya adalah pantas
sekali.
Comments