Mungkin judul ini agak
berat untuk dibahas karena setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam
menghadapi suami. Berbagai karakter suami-suami yang ada di luaran sana tentu
juga membutuhkan cara yang berbeda dalam menyesuaikanya. Namun tetap saja hal
ini menarik untuk dibahas. Setidaknya memberikan atau berbagi sudut pandang
dari kami yang semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Jadikanlah informasi ini
sebagai pelengkap kalau Anda sudah mendapatkan caranya. Atau bisa juga sebagai
pemantik untuk Anda para istri untuk berkreasi sendiri dalam menghadapi atau
menyesuaikan diri dengan suami.
Penghargaan
Hargai, karena setiap
orang butuh dihargai. Ada yang namanya need
for achievement atau kebutuhan akan pengakuan. Maka lakukan itu pada setiap
orang. Termasuk suami Anda. Kan rumusanya sudah jelas “Hargailah orang lain
maka Anda akan dihargai orang lain” maka dapat kita modifikasi menjadi “Hargailah
suamimu maka suami akan menghargaimu”.
Need for achievement setiap orang ini kadarnya berbeda-beda. Ada yang
tinggi banget sehingga orang itu akan mudah tersinggung kalau Anda salah bicara
atau bersikap di depanya. Ada yang cukup toleran sehingga tidak masalah kamu
mengejek kekuranganya atau kebodohanya. Ini tentu membutuhkan keseriusan kita
dalam menilai seberapa besar sih kebutuhan pengakuan dari suami kita ini.
Pola Pikir
Banyak pasangan yang baru
berencana mau menikah berpikir bahwa mereka akan mendapatkan kebahagiaan dari
pasangan mereka setelah mereka menikah nanti. Atau bagi Anda yang sudah
menikah, bisa jadi pola pikir ini masih ada pada diri Anda yaitu Anda mengharapkan
suami Anda akan memberikan kebahagiaan kepada Anda.
Coba pikir kembali,
bagaimana kalau ternyata suami Anda juga memikirkan hal yang sama. Dia mengharapkan
kebahagiaan dari Anda. Apakah akan ketemu nantinya? Bisakah dua-duanya bahagia
kalau saling menggantungkan kebahagiaan satu sama lain?
Maka pola pikir ini
harus diluruskan, misalnya, bukan kebahagiaan apa yang akan aku dapatkan dari
suamiku, tapi kebahagiaan apa yang bisa aku bagi dengan suamiku. Lalu bayangkan
kalau ternyata suami Anda juga memiliki pola pikir itu? So sweet bukan?
Kenali Diri Untuk Mengenali Suami
Benarkah Anda sudah
mengenal suami Anda? Atau untuk pasangan yang baru mau menikah, benarkah Anda sudah
mengenal calon suami Anda itu?
Kenyataanya, butuh
bertahun-tahun seorang istri dapat mengenali kebiasaan dan pola pikir suaminya.
Itu saja tidak semuanya. Apalagi bagi yang mengenal pasangan masing-masing
hanya dari masa pacaran.
Kalau Anda tidak mau
bertahun-tahun atau terlalu lama waktu yang Anda habiskan untuk dapat mengenali
suami Anda, menurut saya ada cara yang dapat mempercepatnya. Walaupun setiap
orang akan memiliki kecepatan yang berbeda juga. Yaitu adalah dengan mengenali
diri Anda sendiri.
Ingat, Anda adalah
manusia, suami Anda juga adalah manusia. Sesama manusia memiliki kebutuhan yang
sama. Kalaupun terlihat berbeda itu adalah pada caranya. Maka kalau Anda merasa
marah kalau dikhianati, suami Anda juga akan merasakan hal yang sama, karena
dia juga manusia. Got it?
Tuhan
Udah, kalau sudah
sampai sini kita sudah tidak bisa lagi mengelak. Kita harus memasrahkanya pada
Tuhan. Melibatkan Tuhan pada hubungan kita adalah cara terbaik.
Comments