Skip to main content

Selingkuh, Dapatkah Meredam Sakit Hati?

Selingkuh


Ada seorang istri yang sangat setia pada suaminya lalu kesetiaanya itu dikhianati. Sakit hatikah dia? Dendamkah dia? Marahkah dia? Tentu.

Lalu sebagai manusia biasa, timbulah sisi lain dari dirinya yang akhirnya membuahkan niat yang sebelumnya tidak pernah dia pikirkan sebelumnya. Dia ingin membalas kekasihnya dengan selingkuh juga.

Dalam kegalauan yang luar biasa itulah, pertarungan antara setan dan malaikat dalam dirinya itulah, yang membawanya pada suatu acara tukar pendapat yang dipimpin oleh sorang bijak.

“Saya ingin tanya pak” tanyanya sambil menahan tangis “Apakah semua laki-laki itu sama? Apakah mereka tidak menyadari betapa sakitnya dikhianati? Apakah mereka tidak mempunyai hati sehingga tidak mengerti sakitnya dikhianati?” tangisnya pun pecah.

“Saya selama ini begitu setia kepada suami saya, tidak pernah sedikitpun saya menyia-nyiakan kepercayaanya. Saya begitu mencintainya. Tapi mengapa dia tega mengkhiayanati saya?”

Sambil terus berusaha menguasai dirinya ia melanjutkan “Kalau memang demikian, mengapa saya tidak selingkuh saja”

“Baik!” akhirnya orang bijak itu menjawab, “Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada Anda. Ya, selamat buat Anda! Mengapa demikian? Akan  jelaskan nanti. Sebelumnya saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada Anda, dimana Anda tidak harus menjawab secara verbal, di batin saja. Siapa diantara kalian berdua yang paling dirugikan akibat dari perselingkuhan suami Anda? Antara maling dengan yang kemalingan, siapakah yang paling mendapat keuntungan? Apakah hidup itu seperti sepak bola dimana yang kemasukan bola pasti yang kalah? Apakah begitu homogenya pikiran kita selama ini sehingga menganggap kemenangan hanya dari satu sisi?”

“Anaku, aku mengucapkan selamat kepadamu bukan selamat atas kekacauan percintaanmu. Tapi selamat atas kemenanganmu. Aku akan lebih khawatir jika kamulah yang melakukan perselingkuhan karena sesungguhnya kamulah orang yang paling rugi nantinya. Nilai sebuah kepercayaan itu sangat mahal, lihatlah para pengusaha yang berusaha mendapat kepercayaan para konsumenya. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk sekedar beriklan di TV atau menyewa artis. Maka kalau kamu melakukan perselingkuhan, kamulah yang paling rugi karena telah menyia-nyiakan sesuatu yang sangat berharga. Kalau hatimu remuk saat ini itu wajar karena kamu menganggap dirimu kalah. Tapi ketahuilah bahwa maling dengan yang kemalingan itu sesungguhnya menang yang kemalingan kalau kamu membuka pikiranmu lebih luas, dan berpikir dari sudut yang berbeda, tidak homogen. Maling berhasil mendapatkan uangmu, tapi kamu berhasil mendapatkan ilmu kewaspadaan. Lebih berharga mana uangmu dengan ilmu?”

“Hidup begitu luasnya sehingga sangat konyol kamu menyamakannya dengan pertandingan sepak bola dimana yang kemasukan bola pasti yang kalah”

“Maka aku ucapkan selamat kepadamu karena dari sudut itulah aku melihatmu sebagai pemenang”

“Maka kalau kamu sudah menang, akankah kamu menyia-nyiakanya?”


Comments

Popular posts from this blog

5 Cara Merebut Suami Orang

Suami orang lebih menarik? Kok kelihatanya enak banget ya kalau kita mempunyai suami seperti dia. Dia itu sudah ganteng, mapan, ramah lagi pada wanita. Wanita mana yang tidak tertarik coba? Sayangnya ada satu kendala untuk mendapatkan hatinya, yaitu istrinya. Maka kalau saya boleh berimajinasi, berikut adalah beberapa cara merebut suami orang ketika saya ingin jadi pelakor : Ketahui Kelemahan Istrinya Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam hidupnya. Maka kalau kita melihat ada wanita berparas cantik, seksi dan tubuhnya ideal, biasanya dia kurang pintar, tidak bisa memasak, pemalas dan sebagainya. Selalu ada kekurangan. Maka kalau ingin merebut suami orang, saya akan mencari dulu kelemahan dari si istri target saya. Lalu saya cari kelemahan itu yang kira-kira dapat saya atasi, atau menjadi kelebihan saya. Misalnya nih, istrinya target tidak pandai memasak, saya akan tunjukan kemampuan memasak saya di depan target. Kalau perlu kritik pedas masakan istrinya. H...

Mengapa Cara Mengganti Popok untuk Bayi Perempuan Berbeda dengan Bayi Laki-Laki?

Banyak yang mengira kalau mengganti popok pada bayi itu sama saja. Eh, tunggu dulu! Jenis pakaian dan mainanya aja beda, masak perawatanya sama? Kalau popoknya mungkin sama. Tapi karena jenis kelaminya berbeda, maka bayi perempuan membutuhkan perawatan yang berbeda. Berikut adalah cara merawat bayi perempuan pada saat mengganti popoknya. Resiko Infeksi Bayi perempuan memiliki resiko pada gangguan infeksi saluran kemih dan berbagai masalah lainnya kalau tidak hati-hati dalam mengganti popok. Anatomi bayi perempuan berbeda dengan anatomi bayi laki-laki. Bayi perempuan memiliki sistem urin internal dan tidak terlindungi seperti pada bayi laki-laki. Maka dari itu kelamin bayi perempuan akan lebih rentan terhadap infeksi daripada bayi laki-laki. Intensitas Bayi perempuan membutuhkan pembersihan yang lebih sering daripada bayi laki-laki . Hal ini untuk mencegah infeksi pada alat kelaminya. Sembari mengganti popok bayi perempuan kita, bisa kita bersihka...

Akulah Pelakor, Kalian Ingin Tahu Kisahku?

Dulu aku adalah istri dari seorang suami baik-baik. Dia pekerja keras dan bertanggungjawab. Juga mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga kami dengan baik. Bahkan boleh dikatakan kami termasuk keluarga yang makmur. Tidak kurang suatu apapun. Namun semua berubah ketika ketika karyawan baru yang ku panggil "Pigy" (dari kata Pig yang artinya babi, bahkan aku tak sudi menyebut namanya) itu bekerja di kantor yang sama dengan suamiku.  Aku yang selama ini mengira suamiku hanya mencintai aku, akulah satu-satunya, ternyata salah. Entah bagaimana kehidupan ini membimbingku untuk melihat dengan mata kepalaku sendiri perselingkuhan itu. Tega-teganya ia bersama wanita lain di saat aku berjuang menjadi istri yang baik untuknya. Aku sangat marah dengan suamiku. Aku kecewa karena dikhianati. Aku ingin bercerai. Namun sebelum itu, aku bertanya-tanya siapa dalang di balik kehancuran rumah tangga ini. Aku harus tahu! Ternyata tidak lain adalah si Pigy itu! Harus ku akui parasnya lebih cantik dari...