1. Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut seseorang yang sedang kejang. Jangan pula memaksa mereka membuka mulut atau giginya. Memasukkan sesuatu ke dalam mulut justru bisa membahayakan, seperti menutup saluran pernapasan.
“Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Lebih baik lidahnya tergigit karena masih bisa diobati daripada jalur napasnya ke-blok, “ ujar dokter spesialis syaraf Fitri Octaviana Sumantri dalam diskusi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
2. Tidak perlu mengekang gerakan kejang karena justru dapat membuat cidera. Jangan pula memeluk seseorang yang sedang kejang atau berusaha menghentikannya. Biarkan kejang berlangsung. Biasanya, kejang akan berlangsung kurang dari 5 menit.
3. Jauhkan seseorang yang kejang dari tempat berbahaya, misalnya dekat api, listrik, dan jalan raya. Hindari pula dari benda tajam seperti pisau.
4. Miringkan posisi badan seseorang yang sedang kejang dan berikan bantal untuk kepalanya. Hal ini untuk membantu pernapasan. Posisi miring juga aman untuk seseorang yang kejang disertai muntah.
5. Setelah kejang, mungkin ia akan bingung. Saat itu ia memerlukan dukungan moril dan simpati. Namun, jangan bebani mereka dengan rasa cemas.
“Biasanya pasien setelah kejang bingung, tetap temani sampai dia sadar penuh,” kata Fitri.
6. Sesaat setelah kejang berhenti, jangan memberikan minuman apapun. Tidak perlu juga memberikan tambahan obat anti epilepsi. Jika kejang berlangsung lama yaitu lebih dari 5 menit atau berulang-ulang dan terjadi trauma, segeralah bawa ke dokter.
Comments