Kalau aku ingat kembali
bagaimana aku bisa begitu dekat dengan adam, semua itu bagai mimpi yang sekilas
dapat aku lupakan detilnya. Aku kurang ingat persis dan apa sebenarnya yang terjadi
antara aku dan dia hingga akhirnya sekarang aku bisa begitu dekat dengan dia.
Adam adalah laki-laki 9 tahun
lebih tua dari aku yang tiba-tiba datang entah bagaimana di sebuah acara
organisasi kampus yang aku ikuti. Dia tiba-tiba saja menarik perhatianku ketika
ia dengan kharismanya naik panggung dan menyanyikan sebuah lagu.
Aku yang saat itu belum
mengenal cinta, langsung tertarik padanya. Sama seperti aku tertarik pada para
artis televisi yang ganteng dan kharismatik. Aku mendekat padanya dan dengan
murah memperkenalkan diriku. Hal yang biasa aku lakukan ketika melihat cowok
ganteng dan sekedar ngefans. Aku tidak malu memperlihatkan ketertarikanku dan
mengajak kenalan, juga hal yang biasa aku lakukan pada para artis ganteng yang
membuat aku ngefans.
Hingga akhirnya hal itu
menjadi serius. Kita semakin sering berbincang-bincang lewat chat dan saling lebih
kenal satu sama lain. Dan juga aku baru tahu sisi lain dari Adam yang ternyata berpengetahuan
luas karena hobinya membaca buku. Inilah yang kemudian membuat aku semakin lemah
di hadapanya.
Singkat cerita akhirnya
sampailah kita pada suatu momen yang menegangkan itu. Momen yang biasa dibuat
sangat dramatis oleh para pembuat film, yaitu momen menyatakan cinta. Tentu sebagai
wanita aku hanya menunggu dan berharap-harap cemas.
Maka ketika kata-kata itu
terucap dari mulut Adam, aku sangat senang, namun naluri wanitaku tidak
mengatakan hal yang sebenarnya. Aku hanya mengucapkan padanya bahwa aku butuh
waktu untuk menjawab. Entah mengapa aku merasa aku harus diperjuangkan lebih
dari ini. Aku ingin melihat Adam merayu, membujuk, dan mengumandangkan berbagai
kalimat-kalimat romantis di depanku agar aku luluh. Padahal aku sendiri
sebenarnya sudah luluh.
Maka aku ceritakan Lukas
padanya. Lukas adalah senior pada organisasi tempatku aktif di kampus. Berharap
dengan menceritakan Lukas yang menyukaiku Adam akan cemburu dan menunjukan
keseriusanya yang selama ini aku inginkan. Ternyata itu adalah mimpi buruk.
Bukanya perjuangan dari Adam
yang aku dapatkan. Justru ia malah menjauh dan dengan jelas mengatakan bahwa ia
ikhlas kalau aku bersama Lukas. Inilah kesalahan yang aku sesali hingga
sekarang.
Ternyata tanpa aku ketahui
sebelumnya, Lukas dan Adam adalah teman akrab. Bahkan Lukas lah alasan mengapa Adam
datang mengisi acara pada waktu acara organisasi itu.
Mungkin sisi wanita seperti
aku, aku bisa menganggap Adam tidak serius karena tega meninggalkan aku hanya karena
teman. Tapi dari sisi laki-laki seperti Adam, bukanlah sifat laki-laki merebut
kekasih sahabat sendiri. Aku tahu ini dari Adam sendiri.
Kini aku menyesal. Maka aku
tulis kisah ini dengan harapan banyak wanita tidak terjerumus kesalahan yang sama.
Jika kalian menyukai seseorang, tidak ada salahnya jujur dengan perasaanmu. Memang
wajar jika kalian gengsi terlihat murahan dan ingin lebih diperjuangkan, namun
lihatlah kadarnya, terkadang laki-laki tidak mengerti akan hal ini. Dan salah
satu alasan mengapa Adam cepat dekat denganku adalah karena aku saat itu
ngefans padanya dengan terang-terangan. Yang ternyata Adam adalah tipe
laki-laki yang tidak peka jika dikode. Maka dia tidak tahu kalau banyak wanita
menyukainya.
Yang kedua, jangan
sekali-kali melibatkan orang ketiga
dalam suatu hubungan. Nasehat ini berasal dari kakak lelakiku yang menurutku
masuk akal. Laki-laki pada dasarnya sudah pecemburu dan ber-ego besar, maka jika
ada orang ketiga itu sama saja memancing
masalah yang lebih besar.
Terakhir, aku berharap “Adam”
membaca kisah ini dan menyadari kalau ini adalah usahaku untuk kembali mencuri
hatinya. Karena aku masih mencintainya. Adam adalah tipe laki-laki yang
menurutkan akan setia dengan pasangan. Demi sahabat saja ia rela berkorban
apalagi dengan kekasihnya. Maafkan kekanak-kanakanku Adam. Maaf aku menyamarkan
namamu dan namanya yang mungkin kamu tidak suka.
Comments