Sebagai salah satu bahan bumbu inti, budidaya tanaman cabe selalu menjadi pilihan banyak orang. Harganya pun termasuk yang paling stabil diantara jenis tanaman bumbu lain. Jarang sekali cabe mengalami penurunan harga yang drastis. Bahkan beberapa tahun lalu harganya sempat naik secara fantastis yang mengalahkan harga daging. Untuk itu budidaya cabe selalu menjadi primadona para petani.
Cabe rawit adalah salah satu
jenis cabe yang banyak digemari orang. Cabe jenis ini memiliki cita rasa yang
khas. Bentuk buahnya kecil namun rasa pedas yang dihasilkan mengalahkan rasa
pedas dari cabe merah yang dijual di pasaran. Untuk itu penggunaan cabe rawit
pada masakan tidak terlalu banyak, karena kadar pedas yang dikandungnya sudah
cukup banyak.
Untuk membudidayakan tanaman
cabe rawit, salah satu tekniknya bisa menggunakan teknik pembibitan. Untuk
menghasilkan buah cabe rawit yang berkualitas baik maka dibutuhkan bibit cabe
rawit yang baik. Selain bibit dari cabe rawit harus baik, teknik pembibitanya
juga harus baik. Dengan teknik pembibitan cabe rawit yang baik maka dapat
menghasilkan varietas unggul dari tanaman cabe rawit, berikut adalah cara
membuat pembibitanya:
1.
Pertama, hal ini mengenai pemilihan tanaman yang akan dijadikan pembibitan.
Tanaman cabe yang akan dijadikan cikal bakal bibit cabe rawit dipilih dari
tanaman yang baik dan sehat. Ciri dari tanaman cabe yang baik dan sehat adalah
bentuk batang gemuk, tidak berpenyakit dan percabangan simetris, daun berwarna
hijau segar tidak kuning atau layu, warna bunga cerah, pertumbuhanya paling
cepat diantara yang lain, dan produksi buah tinggi dan stabil.
2.
Perlakukan tanaman yang akan dijadikan pembibitan dengan perlakuan khusus.
Tempatkan pada tempat yang berbeda untuk memudahkan dalam mengenalinya.
Pisahkan dari tanaman cabe rawit yang lain yang sudah terserang hama dan
penyakit. Beri pupuk dan sirami secara teratur. Pangkas semua batang dan daun
yang sudah tua atau ada tanda-tanda terserang hama atau penyakit. Sebaiknya
lakukan hal ini sebelum tanaman berbunga.
3. Pilih buah cabe rawit yang sudah tua dan matang untuk
kita ambil bijinya. Cirinya warnanya
sudah menua atau merah tua. Petik buahnya kemudian sayat perlahan agar tidak
merusak biji yang di dalamnya. Keluarkan semua biji dan bersihkan dari sisa
daging cabe yang melekat. Rendam dalam air untuk memilih dan membuang biji cabe
yang mengapung. Kalau perlu rendam dengan larutan insektisida Ridomil, Marshal
dan zat pertumbuhan seperti Cruiser selama setidaknya 6 jam untuk hasil yang lebi maksimal. Lalu keringkan tanpa
menjemurnya di bawah sinar matahari langsung.
4. Siapkan media tanam baik itu di dalam wadah polybag atau pot biasa. Beri pupuk kandang, sekam padi, arang atau bahan lain yang hampir serupa. Untuk perbandingan antara tanah dengan pupuk adalah 1:2. Namun jika menggunakan tiga unsur secara bersamaan, maka bisa dengan tanah, arang sekam dan pupuk kandang masing-masing 1:1:1. Penggunaan ketiga unsur tersebut sekaligus semakin memperkaya unsur hara dalam tanah, sehingga pertumbuhan bibit cabe rawit akan semakin baik. Setelah itu taburkan benih dan sedikit masukan ke dalam agar dapat meyatu dengan media tanam.
5. Ketika perkecambahan sudah
terjadi, tunggu hingga minmal 21 hari sejak kecambah muncul. Baru setelah itu
pindahkan ke lahan terbuka tanpa pot atau polybag.
Gimana? Mudah bukan? Langkah selanjutnya
tinggal kamu rawat deh setiap harinya dengan mempupuk dan menyiraminya secara
teratur. Selamat mencoba!
Comments